Memulai usaha seringkali terdengar sederhana: punya ide, cari modal, jalankan bisnis. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Banyak calon pengusaha yang gagal mendapatkan modal karena tidak memiliki rencana keuangan yang matang. Padahal, menyusun rencana keuangan bukan hanya formalitas, tetapi fondasi utama untuk memastikan usaha berjalan lancar, dana dikelola dengan tepat, dan risiko dapat diminimalisir. Tanpa rencana yang jelas, peluang kamu untuk mendapatkan modal, baik dari bank, investor, maupun pinjaman online seperti JULO pinjaman online, akan jauh lebih kecil.
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari langkah-langkah praktis dan cerdas untuk menyusun rencana keuangan sebelum ajukan modal. Pembahasan ini tidak hanya akan membantu kamu menyiapkan dokumen finansial, tetapi juga meningkatkan profesionalitas kamu di mata pihak pemberi modal.
Mengapa Rencana Keuangan Penting Sebelum Ajukan Modal
Rencana keuangan adalah peta arah usaha kamu. Bayangkan kamu ingin membangun usaha tapi tidak tahu biaya operasional, target pendapatan, atau kapan usaha mulai menghasilkan keuntungan. Tanpa gambaran ini, pengajuan modal sering ditolak karena pihak pemberi dana melihat usaha kamu kurang siap.
Peraturan Menteri Keuangan No. 233/PMK.03/2021 menyatakan bahwa setiap pengajuan dana atau pinjaman usaha untuk UMKM harus dilengkapi dengan rencana penggunaan modal dan proyeksi keuangan yang realistis. Artinya, pihak pemberi modal ingin memastikan dana yang mereka salurkan akan digunakan secara efektif dan bisnis kamu memiliki potensi pertumbuhan. Dengan rencana keuangan yang jelas, kamu menunjukkan bahwa usaha kamu terstruktur, transparan, dan profesional.
Selain itu, rencana keuangan membantu kamu mengatur prioritas pengeluaran dan meminimalisir risiko keuangan yang bisa terjadi di masa depan. Dengan begitu, modal yang diterima tidak hanya cukup untuk menjalankan usaha, tetapi juga mampu mendukung ekspansi dan inovasi.
Langkah 1: Analisis Kebutuhan Modal Secara Detail
Langkah pertama sebelum ajukan modal adalah mengetahui berapa besar modal yang benar-benar dibutuhkan. Banyak pengusaha pemula sering salah menghitung, sehingga modal yang diajukan terlalu kecil atau berlebihan.
Untuk menganalisis kebutuhan modal secara tepat:
- Daftar semua pengeluaran operasional: mulai dari sewa tempat, gaji karyawan, hingga biaya pemasaran dan promosi.
- Pisahkan biaya tetap dan variabel: biaya tetap seperti sewa dan gaji harus selalu ada, sedangkan biaya variabel seperti bahan baku dan iklan bisa disesuaikan.
- Tambahkan cadangan darurat: minimal 10â20% dari total biaya agar bisa menghadapi situasi tak terduga, misalnya kenaikan harga bahan baku atau peralatan rusak.
Dengan metode ini, kamu bisa membuat estimasi modal yang realistis. Investor atau lembaga keuangan akan lebih percaya karena melihat kamu memahami kebutuhan finansial usaha secara rinci.
Baca Juga: QRIS All Payment untuk Pemilik Usaha: Cara Daftar, Syarat, dan Tips Memaksimalkan Penjualan
Langkah 2: Susun Proyeksi Pendapatan dan Arus Kas
Setelah mengetahui kebutuhan modal, selanjutnya adalah membuat proyeksi pendapatan dan arus kas. Ini akan menunjukkan kapan usaha kamu mulai menghasilkan keuntungan dan kapan pengeluaran terbesar akan terjadi.
Beberapa tips menyusun proyeksi:
- Gunakan data realistis berdasarkan riset pasar dan pengalaman bisnis serupa.
- Buat skenario optimis, realistis, dan pesimis agar lebih fleksibel menghadapi perubahan pasar.
- Sertakan asumsi-asumsi penting, misalnya pertumbuhan penjualan bulanan atau margin keuntungan rata-rata.
Menurut AI Overview Google, proyeksi keuangan yang akurat harus berbasis data, bukan perkiraan semata. Dokumen ini juga memudahkan kamu mengevaluasi kelayakan bisnis sebelum mengajukan modal, sehingga risiko gagal lebih rendah.
Langkah 3: Pilih Sumber Modal yang Tepat
Tidak semua modal bersumber dari bank atau investor. Pilihan modal harus disesuaikan dengan karakteristik usaha dan kemampuan pengelolaan keuangan.
Beberapa opsi:
- Bank atau lembaga keuangan tradisional - cocok jika kamu memiliki riwayat kredit yang baik dan dokumen lengkap.
- Investor swasta atau angel investor - ideal untuk ide usaha inovatif dengan potensi pertumbuhan tinggi.
- Pinjaman online terpercaya - misalnya JULO pinjaman online, yang menawarkan:
- Bebas jaminan
- Pencairan dana cepat setelah proses approval
- Limit hingga 50 juta dengan tenor fleksibel sampai 9 bulan
- Bunga ringan 0,1% per bulan
Keunggulan JULO adalah proses cepat dan transparan, cocok bagi kamu yang ingin memulai usaha segera tanpa ribet administrasi bank.
Baca Juga: Beli Rumah Rp1 Miliar Bukan Mimpi: Panduan KPR Pintar untuk Pasangan Muda
Langkah 4: Dokumentasikan Semua Rencana Keuangan
Dokumentasi rencana keuangan adalah bukti profesionalitas kamu. Dokumen ini akan menjadi acuan saat pengajuan modal, memudahkan pemantauan keuangan, dan meningkatkan kepercayaan pihak pemberi modal.
Dokumen yang disarankan:
- Laporan biaya dan arus kas lengkap
- Proyeksi pendapatan bulanan dan tahunan
- Analisis break-even point (titik impas)
- Strategi penggunaan modal untuk pertumbuhan usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 menekankan pentingnya transparansi keuangan UMKM agar bisa mengakses berbagai bantuan modal secara sah dan aman.
Langkah 5: Evaluasi Risiko dan Simulasi “Worst-Case Scenario”
Setiap usaha memiliki risiko, baik dari sisi pasar, operasional, maupun keuangan. Simulasi risiko membantu kamu:
- Menentukan langkah mitigasi jika penjualan menurun
- Menyusun strategi menghadapi kenaikan biaya produksi
- Menjaga arus kas tetap sehat
Pihak pemberi modal akan menilai kesiapan kamu jika rencana keuangan menyertakan analisis risiko dan strategi penanganannya.
Simulasi Kredit
Tentukan jumlah dan tenor pinjaman
*Beberapa nominal pinjaman hanya dapat memilih tenor tertentu
*Biaya admin, bunga, dan tenor bervariasi untuk setiap pengguna
Langkah 6: Strategi Pembayaran dan Pengembalian Modal
Selain mengetahui jumlah modal, kamu juga harus merencanakan cara pembayaran atau pengembalian modal. Misalnya, jika menggunakan JULO pinjaman online, kamu bisa memilih tenor fleksibel sampai 9 bulan dengan bunga ringan.
Strategi pembayaran yang jelas menunjukkan usaha kamu sustainable, meningkatkan kepercayaan pihak pemberi modal, dan memudahkan pengelolaan arus kas.
Langkah 7: Integrasi Rencana Keuangan dengan Tujuan Bisnis
Rencana keuangan tidak berdiri sendiri, tapi harus sejalan dengan visi dan misi usaha. Misalnya, jika tujuan jangka panjang adalah ekspansi, maka alokasi dana harus mencakup:
- Pengembangan produk atau layanan baru
- Pemasaran dan branding yang terukur
- Penambahan SDM atau fasilitas
Dengan integrasi ini, rencana keuangan menjadi alat strategi bisnis jangka panjang, bukan sekadar dokumen untuk pengajuan modal.
Langkah 8: Pemanfaatan Teknologi dalam Manajemen Keuangan
Di era digital, kamu bisa memanfaatkan software akuntansi atau aplikasi manajemen keuangan untuk mempermudah pengelolaan:
- Pencatatan pengeluaran dan pemasukan secara real-time
- Pembuatan laporan keuangan siap pakai untuk pengajuan modal
- Insight finansial untuk pengambilan keputusan
Teknologi membuat rencana keuangan kamu dinamis, mudah diupdate, dan lebih akurat.
Baca Juga: Beli Rumah Bebas Riba? Cek Dulu Simulasi KPR BSI Griya Simuda Biar Gak Salah Hitung!
Menyusun rencana keuangan sebelum mengajukan modal bukan sekadar formalitas, tetapi fondasi penting bagi keberhasilan usaha kamu. Dengan langkah-langkah yang matang, mulai dari analisis kebutuhan modal, proyeksi arus kas, pemilihan sumber modal, dokumentasi rencana, evaluasi risiko, hingga pemanfaatan teknologi, kamu menunjukkan kesiapan dan profesionalitas yang meyakinkan pihak pemberi modal.
Ingat, modal hanyalah alat; kesuksesan usaha ditentukan oleh seberapa baik kamu mengelola dan merencanakan keuangan. Jika kamu mencari opsi pembiayaan cepat dan fleksibel, JULO pinjaman online bisa menjadi solusi tepat untuk memulai usaha tanpa ribet. Dengan perencanaan yang jelas dan strategi keuangan yang matang, peluang usaha kamu untuk berkembang dan bertahan dalam jangka panjang akan semakin besar.
Jika kamu sudah menyusun rencana keuangan dan siap memulai usaha, kini JULO hadir sebagai solusi modal cepat dan fleksibel. Bebas jaminan, cair dalam hitungan menit setelah proses approval, dengan limit hingga 50 juta dan tenor fleksibel hingga 9 bulan, serta bunga ringan 0,1% per hari. Download JULO sekarang juga dan wujudkan ide usahamu tanpa ribet, mulai dari tahap pertama hingga ekspansi bisnis.